Tahapan dalam Kegiatan Penilaian Kinerja Karyawan

Tahapan dalam Kegiatan Penilaian Kinerja Karyawan

Dalam menerapkan penilaian kinerja karyawan, perusahaan membutuhkan beberapa tahapan prosesnya. Proses ini memungkinkan manajer HR mengambil keputusan yang tepat untuk memberikan nilai yang positif atau negatif terhadap penilaian kinerja karyawan. 

Biasanya, kegiatan penilaian kinerja karyawan bisa dilakukan setiap satu tahun sekali atau sesuai kebijakan perusahaan masing–masing. Yang terpenting, karyawan bisa termotivasi dan mengevaluasi kinerjanya. Sehingga, mereka tidak hanya berlari di tempat dan bisa mengembangkan potensi diri yang lebih baik ke depannya. Ada beberapa tahapan proses penilaian kinerja karyawan yang harus diikuti. Berikut adalah di antaranya:

1. Menentukan Standar Kinerja

Sebelum melakukan penilaian kinerja karyawan, tetapkan terlebih dahulu apa standar kinerja bagi seluruh karyawan? Standar ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Karena standar kinerja akan dipakai dalam memenuhi tujuan serta visi dan misi perusahaan. 

Standar kinerja yang ditetapkan meliputi berbagai macam bentuk. Mulai dari jam kerja atau catatan kehadiran karyawan, target penjualan, kualitas produk, dan sebagainya.

2. Pertemuan Dengan Karyawan

Ketika melakukan penilaian kinerja karyawan sebaiknya tim HR turut mengkomunikasikan terhadap karyawan secara langsung. Standar penilaian kinerja biasanya didokumentasikan dalam buku panduan atau buku manual perusahaan. Akan tetapi, standar penilaian kinerja juga perlu disosialisasikan agar karyawan lebih memahami apa ekspektasi perusahaan yang diharapkan perusahaan. Setiap karyawan harus memenuhi persyaratan atau standar umum yang berlaku agar bisa mendapatkan hak seperti insentif, bonus, kenaikan jenjang karir, dan sebagainya. 

Baca Juga:
HR Tips: Tingkatkan Kinerja Karyawan Dengan 7 Hal Ini

3. Meninjau Kinerja Karyawan

Seiring prosesnya, tim HR perlu meninjau setiap saat kinerja karyawan. Kehadiran karyawan dapat ditinjau secara berkala, misalnya harian atau mingguan dan sesuai kebutuhan jadwal yang dibuat. Sementara, hasil target penjualan bisa dimonitoring setiap bulan. Dengan begitu pencapaian target bisnis akan lebih mudah dipenuhi. 

Salah satu indikasi kinerja karyawan menurun, biasanya diikuti dengan ketidakdisiplinan karyawan dalam memenuhi standar yang ditetapkan. Sebagai contoh kecil, jika karyawan sering terlambat hadir ke tempat kerja, otomatis operasional bisnis juga ikut molor. Hal ini berdampak pada divisi – divisi yang lain dan produktivitas perusahaan keseluruhan. 

4. Minta Feedback Karyawan

Sebagai subyek yang dinilai, karyawan juga perlu dilibatkan dalam setiap proses penilaian kinerja. Mintalah umpan balik kepada karyawan tentang apa saja kendala yang dihadapinya selama proses penilaian ini. Bidang apa yang mungkin perlu ada perbaikan dan diskusikan dengan baik.

Feedback karyawan dapat didokumentasikan secara terstruktur yang nantinya bisa menjadi salah satu acuan perusahaan meningkatkan standar dan harapan. Apakah perusahaan menetapkan standar yang terlalu tinggi? Atau justru ada beberapa karyawan yang tidak bisa memenuhi standar? Umpan balik karyawan bertujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan, termasuk strategi penjualan dan operasional perusahaan. 

***
Membangun sebuah program penilaian kinerja karyawan bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam semalam. Untuk itu, LinovHR menawarkan kemudahan dengan software penilaian kinerja karyawan yang otomatis dan modern. Hubungi tim sales LinovHR sekarang, untuk meningkatkan software penilaian kinerja karyawan yang sudah ada di perusahaan Anda menjadi lebih maksimal lagi.